Jumat, 16 Maret 2012

RESPON PSIKOLOGIS KEHAMILAN

A. RESPON PSIKOLOGIS KEHAMILAN  Perubahan psikologi pada ibu hamil merupakan hal yang normal dan merupakan hal yang individual.  Didasarkan pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini diperlukan proses belajar melalui serangkaian aktifitas. 2. Penyebab  Peningkatan kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh segera setelah konsepsi menyebabkan timbulnya reaksi mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah Sehingga ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya.  Perubahan fisik ibu berkaitan dengan perubahan bentuk tubuh, wajah menjadi berjerawat, dan merasa ibu tidak cantik lagi. 3. Respon Ibu  Setiap ibu akan memberikan reaksi yang berbeda-beda mengenai kehamilannya.Reaksi psikologis yang timbul pada beberapa wanita yaitu: • Kecemasan Berkaitan dengan kemampuan perannya sebagai orang tua yang baik. Mereka tidak yakin apakah dapat menjadi orang tua yang baik. • Ketakutan Berkaitan dengan kehilangan perhatian atau kasih sayang dari orang-orang terdekat terutama suami karena perubahan bentuk fisik misalnya menjadi gemuk, timbul jerawat, tidak cantik lagi, dan lain – lain. • Perasaan panik/ gelisah Berkaitan dengan kemampuanya untuk menjaga kehamilan sampai saat persalinan sebagai seorang ibu hamil yang baik.  Respon-respon psikologis tersebut terjadi karena ibu merasa bahwa kehamilannya ini merupakan suatu ancaman, kegawatan, ketakutan dan bahaya bagi dirinya dan sebagai akibat yang akan terjadi pada dirinya, sehingga mereka akan bersikap tidak hanya menolak kehamilannya tetapi juga akan berusaha menggugurkan kehamilannya bahkan kadang-kadang mencoba bunuh diri. B. GAMBARAN KETIDAK PASTIAN KEHAMILAN 1. Sikap Ibu Untuk Membuktikan Ketidak Pastian Kehamilan  Trimester pertama merupakan masa penentuan dari kenyataan apakah wanita tersebut benar- benar hamil. Seorang, sikap yang dilakuakn oleh seorang ibu akan berbeda – beda menghadapi ketidak pastian kehamilannya. Pada keadaan ini ibu akan bersikap : • Menghabiskan banyak waktu untuk membuktikan rasa ketidak pastian yang mereka rasakan. Ibu akan disibukkan waktunya untuk memastikan keadaannya. • Sibuk mengamati dengan cermat perubahan tubuh yang terjadi. Ibu akan merasakan ada perubahan yang terjadi pada tubuhnya, walaupun ibu belum mengetahui apakah benar sekarang dirinya telah hamil. • Mencari sumber informasi berkenaan dengan tanda – tanda kehamilan. Banyak sumber informasi yang akan dijadikan bahan informasi bagi ibu seperti membaca majalah, melalui internet, ataupun rublik – rublik yang berkaitan dengan tanad – tanda kehamilan. • Membahas dengan keluarga, teman mengenai ketidak pastian kehamilan. Keluarga, teman merupakan tempat yang paling tepat bagi ibu untuk mengatasi kekhawatirannya, karena mereka merupakan orang yang paling dekat. Terutama bagi mereka yang telah mempunyai pengalaman dalam kehamilan. • Serta untuk memastikan keyakinannya mereka akan melakukan test kehamilan. Ini merupakan langkah akhir yang ditempuh ibu sebelum mereka pergi ke tenaga kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya.  Setelah ibu mendapatkan kepastian mengenai kehamilannya, ibu akan mempunyai sikap ambivalensi yaitu antara emosi dan efek berlawanan timbul bersamaan pada seseorang, objek/sesuatu.  Dalam penerapannya ibu dapat saja sangat gembira, ada pula yang merasa takut bahwa ini masih merupakan kemungkinan kehamilan serta adapula seorang ibu yang mengharapkan bukan adanya kehamilan saat ini. Walaupun seorang ibu telah mempunyai keinginan ataupun kehamilannya telah direncanakan tetapi sering kali mereka mengatakan tidak terpikir akan hamil secepat ini. Mereka merasa belum siap serta mereka masih ingin tidak hamil sampai tercapai suatu tujuan tertentu atau bila rencananya sudah matang. B. KEHAMILAN DAN LIBIDO  Wanita hamil mengalami perubahan keinginan seksual pada trimester pertama. Meskipun pada beberapa wanita mengalami peningkatan libido, dikarenakan peningkatan kadar hormon estrogen. Tetapi banyak wanita yang merasa menurun aktifitas seksualnya, perlu cinta yang lebih dan kasih sayang tanpa seks. Hal ini karena ketidaknyamanan fisik dan kekhawatiran terjadinya keguguran terutama bagi mereka yang mempunyai riwayat keguguran. Banyak pasangan akan menempuh jalan lain untuk mengungkapkan perasaan cinta mereka, karena kadang-kadang libido akan meningkat secara tiba-tiba. Untuk itu perlu keterbukaan dan kejujuran dengan pasangan. Peran pasangan akan memberikan pengaruh terhadap psikologi kehamilan. Apabila tidak terjadi hubungan yang saling mengerti antar pasangan maka hal ini akan berpengaruh terhadap psikologi ibu hamil. Dimana psikologis seorang ibu hamil akan cenderung lebih sensitif terutama dalam hal perasaan dengan pasangannya. Kadang timbul perasaan kurang disayangi, merasa perhatiannya berkurang, atau suaminya tidak cinta lagi pada dirinya.  Pengaruh perubahan ini terhadap kehidupan seks tergantung pada seberapa baik hubungan pasangan. Semakin ada suportif satu sama lain, kehidupan seks anda akan semakin baik. Jika stress mulai menghinggapi salah satu atau keduanya, seks dengan mudah menjadi kenikmatan yang terlupakan. Berhenti berhubungan seks total tanpa lasan medis merupakan kesalahan, karena bagian penting dari dukungan satu sama lain adalah dalam cara anda berhubungan seks. Aspek kelembutan dalam melakukan hubungan intim harus diangkat keatas permukaan.  Seorang ibu harus bisa beradaptasi dengan perubahan libido tersebut, karena dengan perubah Libido dipengaruhi kelelahan, mual, depresi, sakit, dan pembesaran payudara, kekhawatiran, kekecewaan dan keprihatinan. SOAL LATIHAN Seorang ibu G1P0A0 nama Ny T, umur 27 tahun datang ke klinik untuk memeriksakan kehamilannya. Dalam anamnesa yang anda lakukan Ny T menyatakan bahwa kehamilannya adalah sudah direncanakan, tetapi ibu merasa takut, khawatir, dan gelisah apakah benar dia hamil atau tidak. Ibu mengatakan akhir-akhir ini sering mual dan lelah serta mempunyai pikiran bahwa suaminya tidak lagi perduli pada dirinya. Pertanyaan 1. Apa yang dilakukan ibu untuk membuktikan ketidak pastian kehamilannya? 2. Pada kehamilan trimester berapakan ibu sekarang ? 3. Perubahan apa yang menyebabkan ibu bersikap psikologis seperti ini ? 4. Sebagai seorang bidan apa yang bisa anda jelaskan mengenai perubahan psikologis pada Ny T ? 5. Sebagai seorang bidan nasehat apa yang bisa saudara berikan mengenai hubungannya dengan suami ? KESIMPULAN Kehamilan merupakan suatu hal yang normal. Pada trimester I seorang wanita akan mengalami perubahan psikologi selama kehamilannya, hal ini terjadi akibat perubahan fisik maupun hormonal. Seorang wanita hamil sedapat mungkin akan berusaha untuk beradaptasi dengan perubahan psikologis tersebut. Perubahan psikologis bersifat individual pada setiap ibu hamil. Trimester pertama adalah masa penentuan untuk menentukan apakah benar seorang wanita benar hamil. Seorang wanita akan berusaha mencari tanda- tanda untuk menyakinkan bahwa dia benar-benar hamil. Perubahan libido akan mempengaruhi keadan psikologis ib hamil, walaupun secara teori libido cenderung mangalami meningkatan, karena itu wanita hamil akan lebih sensitif membutuhkan kasih sayang dari orang terdekat terutama suami. EVALUASI Butir pertanyaan 1. Selama kehamilan kadar hormon progesteron dan estrogen akan mengalami ? a. Penurunan b. Peningkatan c. Cenderung stabik d. Tidak berpengaruh 2. Reaksi pasikologis apa yang biasanya muncul pada saat kehamilan ? a. Kecemasan b. Ketenangan c. Ketakutan d. Kepanikan d. Apakah yang dilakukan ibu untuk menghilangkan perasaan kemungkinan kehamilannya, kecuali….. c. Mengamati perubahan tubuh yang terjadi pada dirinya d. Berusaha mencari sumber informasi tentang ketidak apstian kehamilan e. Menyibukkan diri untuk merenungi keadaannya f. Berdiskusi dengan teman dekat tentang ketidak pastian kehamilan Perubahan libido yang terjadi selama kehamilan dipengaruhi oleh… . Keadaan mual a. Depresi b. Perasaan senang c. Kekhawatiran Apa yang dilakukan oleh seorang ibu hamil menghadapi peningkatan libido selama kehamilannya ? . Bersikap biasa saja a. Bersikap jujur dan terbuka dengan pasangan b. Tidak melakukan hubungan seksual selama hamil, karena takut akan berbahaya bagi kehamilannya c. Menjahui pasangan untuk mengurangi peningkatan libido

Tidak ada komentar:

Posting Komentar