Jumat, 16 Maret 2012

Sejarah perkembangan bidan di Indonesia

Sejarah perkembangan bidan di Indonesia

Perkembangan pelayanan kebidanan :
 AKI & AKB tinggi pd zaman pemerintah Hindia Belanda. Tenaga penolong persalinan o/ dukun.
 1807, Gubernur Jenderal Hendrik William Deandels, melatih dukun dlm pertol persalinan. Tapi tdk berlangsung lama krn tdk ada pelatih kebidanan.
 Yan kes hanya u/ orang-orang Belanda yg berada di Indonesia.
 1849, dibuka Pendidikan Dokter Jawa di Batavia (di RS Militer Belanda ; sekarang RSPAD Gatot Soebroto).
 1851, dibuka Pendidikan Bidan bagi wanita pribumi di Batavia oleh dokter militer Belanda (Dr. W Bosch), lulusan bekerja di RS & Masy. Dan Yan kes ibu & anak dilakukan o/ dukun & bidan.
 1952, diadakan pelatihan bidan scr formal agar dpt meningkatkan kualitas pertolongan persalinan.
 1953, diadakan kursus tambahan bidan (KTB) di Jogyakarta, lalu berdirilah BKIA.
 Kegiatan BKIA : yan antenatal, post natal, pemeriksaan bayi & anak termasuk immunisasi & penyul gizi.
 1957, BKIA menjadi Puskesmas
 Kegiatan Puskesmas : di dalam gedung & diluar gedung
 1990, yan kebidanan merata & dekat dg masyarakat.
 1992, instruksi presiden scr lisan pd sidang kabinet ttg perlunya mendidik bidan u/ penempatan bidan di desa.
 Tugas pokok bidan di desa : pelaksana KIA (bumil, bulin, bufas & bayi baru lahir), termasuk pembinaan dukun bayi, serta yan KB.
 Area garapan bidan diperluas (Konferensi Kependudukan Dunia di Kairo, 1994), yaitu : Safe Motherhood termasuk bayi baru lahir & pwt abortus, Family planning, PMS termasuk infeksi saluran alat reproduksi, Kespro remaja, Kespro orang tua.





 Kewenangan bidan diatur melalui permenkes, dimulai dari permenkes no. 5380/IX/1963 ttg wewenang bidan terbatas pd pertolongan persalinan normal secara mandiri, di dampingi petugas lain.
 Permenkes no. 363/IX/1980, diubah mjd Permenkes no. 623/IX/1980 bhw kewenangan bidan dibagi 2, kewenangan khusus & umum.
 Permenkes no. 572/VI/1996, ttg registrasi & praktik bidan.
 Kewenangan bidan > terinci : kuretasi digital u/ sisa jaringan konsepsi, vakum ekstraksi dg kepala bayi di dasar panggul, resusitasi BBL dg asfiksia & hipotermi, dsb.
 Kewenangan dalam KB : memberikan alkon melalui oral, suntikan, AKDR, AKBK (memasang & mencabut), kondom & tissue vaginal.
 Permenkes no. 900/menkes/SK/VI/2002 ttg Registrasi dan Praktik bidan
 Kepmenkes no. 369/menkes/SK/III/2007 ttg Standar Profesi Bidan

Perkembangan pendidikan bidan :
 1851, dibuka pendidikan bidan bagi wanita pribumi di Batavia. Pendidikan ini tdk berlangsung lama krn < peserta didik.
 1902, dibuka kembali di Batavia.
 1904, dibuka pendidikan bidan di Makassar.
 Kedua lulusan tsb hrs mau ditempatkan dimana saja, dg tunjangan dari pemerintah Belanda 15 – 25 Gulden per bulan, naik jadi 40 Gulden per bulan pd thn 1922.
 1911/1912, dimulai pendidikan tenaga keperawatan di CBZ (RSUP) Semarang & Batavia.
 Calon diterima dari HIS (SD 7 thn), lama pendidikan 4 tahun,peserta didik adalah pria.
 1914, diterima peserta didik wanita,& jika lulus dpt melanjutkan ke pendidikan kebidanan selama 2 thn.
 1935 – 1938, pemerintah kolonial Belanda mendidik bidan lulusan Mulo (SLTP bagian B).
 Bersamaan jg dibuka dikota besar lainnya : Jakarta (RSB Budi Kemuliaan), RSB Palang Dua, RSB Mardi Waluyo Semarang.
 Bidan lulusan Mulo disebut Bidan kelas satu; Bidan lulusan perawat disebut Bidan kelas dua.
 1935 – 1938, pemerintah kolonial Belanda mendidik bidan lulusan Mulo (SLTP bagian B).
 Bersamaan jg dibuka dikota besar lainnya : Jakarta (RSB Budi Kemuliaan), RSB Palang Dua, RSB Mardi Waluyo Semarang.
 Bidan lulusan Mulo disebut Bidan kelas satu; Bidan lulusan perawat disebut Bidan kelas dua.
 1960, KTB dipindah ke Jakarta
 1967, KTB ditutup
 1954, dibuka pendidikan guru bidan, lama pendidikan mulanya 1 thn, lalu 2 thn kemudian 3 tahun.
 1972, insitusi ini dilebur jadi SGP (sekolah guru peerawat)
 1970, dibuka Program pendidikan bidan dari SPR + 2 thn, disebut Sekolah Penddikan lanjutan Jurusan kebidanan (SPLJK).
 1974, penyederhanaan pendidikan tenaga kesehatan non sarjana. Sekolah bidan ditutup, dan dibuka SPK, tp tdk berhasil
 1975 – 1984, institusi pendidikan bidan ditutup, selama 10 thn tdk menghasilkan bidan, namun IBI masih hidup.
 1985, dibuka PPB, dari lulusan SPR & SPK, lamanya 1 thn, khusus institusi ttt yg mengirimnya.
 1989, dibuka crash program pendidikan bidan A (PPB A) secara nasional, status PNS gol II, ditempatkan di desa. Mulai 1996 mjd Bidan PTT, kontrak 3 thn, boleh perpanjang 2 – 3 thn
 1993, dibuka PPB B, lulusan Akper, lamanya 1 thn, sbg tenaga pengajar pada PPB A, hanya 2 angkatan.
 1993, dibuka juga PPB C, lulusan SMP, lama pendidikan 6 semester, di 11 propinsi : Aceh, bengkulu, Lampung, Riau, Kalbar, Kaltim, Kalsel, Sulsel, NTT, Maluku, Irian Jaya.
 1994-1995, pendidikan bidan jarak jauh (distance learning), di Jabar, Jateng, Jatim, 22 modul, koordinator Pusdiklat.
 1996, pelatihan LSS (life saving skill), koordinator direktorat kes klg ditjen binkesmas
 1996, ACNM mengadakan training of trainer u/ pelatih LSS.
 1995-1998, IBI bekerjasama dg mother care melakukan pelatihan dan peer review bagi bidan RS, PKM dan bides di prop kalsel.
 1996, dibuka AKBID
 2000, dibuka program Diploma IV kebidanan
 2000, ada tim pelatih APN,koordinator MNH
 2000,dibuka Prog DIV kebid di UGM, 2 smt
 2002, DIV kebid Unpad
 2004, DIV kebid di USU
 2003, D IV kebid di Stikes NWU Smg
 2003, DIV Kebid di STIKIM Jakarta
 2004, S1 kebid di Unair
 2006, S2 Kebidanan di Unpad
 Sejarah dan perkembangan
 Pelayanan & Pendidikan Kebidanan
 di luar negeri
Masa sebelummasehi
 Mesir
 Ibrani
 Yunani
 Roma
Masa pertengahan (1000-1500 M)
 Roma
 Salerno
 Kerajaan Byzantium
 Arabia
Masa Renaisance (1500-1700 M)
 Perancis
 Jerman
 Switzerland
Awal abad XX (1700-1900 M)
 John Charles Weaver
 Adolphe Pinard
 Jean Lubumen
 William Smellie
 Carl Crede
 John Braxton Hicks
 Ludwig Bandl
 Joseph Listero
 Louis Pasteur
Abad XX s.d sekarang
 Malaysia
 Jepang
 Australia
 Spanyol
 Ontario Canada
 Denmark
 New zealand
 Amerika Serikat (USA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar